You must have JavaScript enabled in order to use this theme. Please enable JavaScript and then reload this page in order to continue.
Loading...
Logo Desa Embung Kandong
Desa Embung Kandong

Kec. Terara, Kab. Lombok Timur, Provinsi Nusa Tenggara Barat

Selamat Datang di Website Resmi Desa Embung Kandong Kecamatan Terara Kabupaten Lombok Timur

Kampung KB Desa Embung Kandong Baru Berjalan Tiga Bulan

NURDIN 03 April 2019 Dibaca 433 Kali
Kampung KB Desa Embung Kandong Baru Berjalan Tiga Bulan
Selong (Suara NTB) – BKKBN NTB BERSAMA MITRA KERJA GELAR SOSIALISASI ADVOKASI DAN KIE PROGRAM KKBPK
BKKBN NTB menggelar kegiatan sosialisasi advokasi dan KIE program Kependudukan Keluarga Berencana dan Pembangunan Keluarga (KKBPK) bersama Mitra Kerja Komisi IX DPR RI Tahun 2019 kepada masyarakat. Pada Selasa (5/3), sosialisasi advokasi dan KIE Program KKBPK menyasar masyarakat yang ada di Kampung KB Sinar Mulia Desa Embung Kandong Kecamatan Terara, Lombok Timur.

Kegiatan tersebut dihadiri Wakil Ketua Komisi IX DPR RI Dra. Hj. Ermalena MHS, Kepala Bidang Advokasi Penggerakan Informasi (Adpin) BKKBN Provinsi NTB, Drs. Samsul Anam, M.Ph, dan Kepala Desa Embung Kandong Kecamatan Terara Lombok Timur, Reman Rusdi.

Kepala Desa Embung Kandong, Reman Rusdi dalam sambutannya mengatakan, sosialisasi advokasi dan KIE kepada masyarakat y di desa tersebut sangat penting. Pasalnya, pencanangan Kampung KB di Desa Embung Kandong yang diberi nama Sinar Mulia sekitar tiga bulan yang lalu. Sehingga, dengan sosialisasi tersebut masyarakat bisa mengetahui peran dan fungsi kampung KB tersebut.

“Kampung KB yang ada baru dibentuk memberikan nilai tambah bagi desa kami. Karena usia desa kami baru 7 tahun. Walaupun baru 7 tahun, tapi bisa mengejar desa-desa lain di Kecamatan Terara. Kampung KB di desa kami baru dicanangkan sekitar tiga bulan yang lalu,” katanya.

Dengan adanya kampung KB di Desa  Embung Kandong, diharapkan bisa memberikan dampak yang positif terutama untuk kemajuan di desa tersebut. ”Ini kita cita-citakan Desa Embong Kandong adalah desa yang religius, maju dan aman,” ungkapnya.

Sementara itu, Kepala Bidang Advokasi Penggerakan Informasi (Adpin) BKKBN Provinsi NTB, Drs. Samsul Anam, M.Ph, dalam sambutannya mengatakan, provinsi NTB akan menikmati bonus demografi pada tahun 2026 mendatang. Sehingga masyarakat memiliki waktu untuk bisa mempersiapkan diri menghadapi tahun tersebut. Bonus demografi merupakan masa di mana usia produktif akan lebih banyak jika dibandingkan dengan usia yang tidak produktif.

Baca juga:  Kampung KB Dangiang Terbentuk Pascagempa

“Kita akan menikmati bonus demografi tahun 2026. Siapkah kita menerimanya datangnya bonus domografi itu, maka ada syarat-syaratnya. Bonus demografi itu tidak terjadi begitu saja tetapi ada beberapa persyaratannya. Bonus demografi itu terjadi sebenarnya karena ada pergeseran umur. Umur yang produktif akan lebih banyak daripada umur yang tidak produktif. Itu keadaan akan terjadi tahun 2026 di NTB,” katanya.

Dilanjutkan Samsul Anam, jika keadaan tersebut dimanfaatkan dengan maksimal, maka bisa menekan angka kemiskinan di daerah ini dan Indonesia pada umumnya. Sementara syarat untuk menikmati bonus demografi itu salah satunya dengan meningkatkan keterampilan dan tersedianya lapangan pekerjaan. Karena dengan adanya keterampilan maka bisa memiliki penghasilan untuk meningkatkan kesejahteraan hidup.

Untuk mempersiapkan SDM yang memiliki keterampilan, maka peran kampung KB di Desa Embung Kandong harus dimaksimalkan. Sehingga SDM yang ada bisa memiliki keterampilan sesuai dengan keahlian masing masing. ”Ini menjadi modal untuk bisa menyonsong bonus demografi. Kita masih punya waktu,” harapnya.

Dalam kesempatan yang sama Dra. Hj. Ermalena MHS memberikan arahan kepada peserta sosialisasi tentang pentingnya pengendalian jumlah penduduk. Karena jika tidak dikendalikan maka akan menimbulkan persoalan baru. Misalnya anak-anak tidak bisa mendapatkan pendidikan yang layak, sehingga bonus demografi tidak bisa dinikmati.

”Tadi disampaikan kenapa jumlah  anak harus dibatasi, karena sekolah mahal, kesehatan mahal, jadi untuk memenuhi hak anak kita secara baik. Kita sebentar lagi menyambut bonus demografi, kalau tidak disiapkan dari sekarang maka anak kita hanya akan jadi penonton,” katanya.

Dengan persoalan tersebut, maka jumlah anak harus direncanakan sesuai dengan kemampuan untuk memberikan pendidikan yang layak kepada anak. Sehingga kehidupan yang akan diperoleh bisa lebih baik dari orang tuanya. “Untuk mengatur ini sudah disiapkan alat kontrasepsi. Kalau jarak kelahiran terlalu dekat maka tentu akan susah nantinya. Oleh karena itu harus di diatur,”ungkap Wakil Ketua Komisi IX DPR RI Hj. Ermalena MHS

Selain penekanan terhadap pengendalian penduduk, Ermalena juga menerangkan dampak pernikahan dini kepada para peserta sosialisasi. Karena anak yang menikah usia dini belum bisa menjaga bayi yang dilahirkan. Selain itu, dampak kesehatan baik bagi ibu maupun bayinya. ”Kalau nikah usia dini itu belum siap. Sehingga berpotensi terjadi pendarahan, bisa menimbulkan kematian. Apakah anak kecil yang melahirkan anak itu bisa menjaga anak?  Tentu tidak bisa,” katanya.

Sehingga dengan persoalan tersebut, maka tanggung jawab kita bersama untuk bisa mencegah pernikahan dini tersebut. “Kenapa sosialisasi ini dilakukan secara keliling, karena kita ingin generasi kita menjadi generasi hebat,” harapnya.

Dalam kegiatan sosialisasi tersebut, panitia menyiapkan berbagai  hadiah  doorprize menarik kepada peserta. Panitia juga memberikan satu unit laptop kepada pengurus Kampung KB Sinar Mulia Desa Embung Kandong Kecamatan Terara Lombok Timur. Selain itu, panitia memberikan kipas angin kepada pemerintah Desa Embung Kandong.  (azm/*)

Dikutip dari :  https://www.suarantb.com/ntb/2019/03/268116/Kampung.KB.Desa.Embung.Kandong.Baru.Berjalan.Tiga.Bulan/

Beri Komentar
Komentar baru terbit setelah disetujui oleh admin
CAPTCHA Image